Jumat, 17 Oktober 2008

TEATER MEDIA MEMBACA DIRI

Teater bukan sekedar "beraksi" di atas panggung tontonan. Teater juga media membaca diri. Kealpaan dan keengganan masyarakat kontemporer berada dalam teater, karena teater melulu membaca diri "orang lain". Membicarakan orang lain yang bukan dirinya. Dirinya tergadaikan oleh cerita-cerita semu tak bermakna. Sekali waktu bisa jadi. Tetapi, ketika menjadi kebiasaan, maka kebodohan menjelang. Manusia jatuh pingsan. Selamat mengikuti halaman ini. (Autar)

Tidak ada komentar: