Rabu, 29 Oktober 2008

DRAMATURGI I

Pengertian Drama
Kata ”drama” berasal dari kata draomai (kata kerja: dran) dalam bahasa Yunani, dan dalam bahasa Inggris berarti to act, to do (berbuat, bertindak). Disamping itu, drama juga selalu dikaitkan dengan istilah play (permainan), naskah, lakon, cerita, tonil, sandiwara, hingga teater. Drama juga terkait dengan disiplin ilmu lainnya yang serumpun seperti sastra, serta berdampak pula dengan tari, musik, dan seni rupa, serta beberapa ilmu sosial lainnya. Tidak jarang pula drama dikaitkan dengan politik yang berarti pura-pura atau tindakan yang terjadi dengan pura-pura atau sebuah manipulasi terhadap suatu aktivitas dengan aktivitas lainnya.
Beberapa pengertian drama
1.”The American College Dictionary” : drama suatu karangan dalam prosa atau puisi yang disajikan dalam bentuk dialog atau pantomim, suatu cerita yang mengandung konflik atau kontras seorang tokoh, terutama sekali suatu cerita yang diperuntukkan buat dipentaskan di atas panggung, suatu lakon. Pengertian lain, drama merupakan cabang sastra yang mengandung komposisi-komposisi yang sedemikian sebagai subjeknya, seni atau representasi dramatik. Drama juga seni yang menggarap lakon-lakon mulai sejak penulisan sampai produk terakhir, dan setiap rangkaian kejadian mengandung hal-hal atau akibat-akibat yang menarik hati secara dramatik.1
2.”Webster’s New Collegiate Dictionary” memberikan pengertian drama adalah suatu karangan dalam prosa dan puisi yang memotret kehidupan atau tokoh dengan bantuan dialog atau gerak, dan yang direncanakan bagi pertunjukan teater, suatu lakon. Drama closet adalah suatu lakon yang dibuat terutama sekali sebagai bahan bacaan, bukan sebagai produksi panggung. Drama juga dipersepsi sebagai seni, sastra, atau kejadian-kejadian yang bersifat dramatik, dan serangkaian kejadian nyata yang mengandung kesatuan dan interes dramatik.2
3.”The Advanced Learner’s Dictionary of Current English”: drama sebagai suatu lakon (komedi, tragedi, dan sebagainya) yang dipentaskan di atas panggung teater. Drama juga penulisan atau pertunjukan lakon-lakon, cabang sastra yang menggarap lakon-lakon yang berkenaan dengan ini, sebagai seorang mahasiswa drama, dan sejumlah kejadian yang memikat dan menarik hati.3
4.”Webster’s New International Dictionary”: drama suatu karangan, biasanya dalam prosa, disusun buat pertunjukan, dan dimaksudkan untuk memotret kehidupan atau tokoh, atau mengisahkan suatu cerita dengan gerak, dan biasanya dengan dialog yang bermaksud memetik beberapa hasil berdasarkan cerita dan sebagainya, suatu lakon. Drama direncanakan atau disusun sedemikian rupa untuk dipertunjukkan oleh para pelaku di atas pentas.4
5.Drama adalah hidup yang dilukiskan dalam gerak (life presented in action). Jika buku roman menggerakkan fantasi kita, maka dalam drama kita melihat kehidupan manusia diekspresikan secara langsung di muka kita sendiri (Moulton).5
6.”Dictionary of World Literature”: Drama dalam arti luas, mencakup setiap jenis pertunjukan tiruan perbuatan, mulai dari produksi Hamlet, komedi, pantomim ataupun upacara keagamaan orang primitif. Lebih khusus lagi, mengarah pada suatu lakon yang ditulis agar dapat dipresentasikan oleh para aktor. Dan, lebih menjurus lagi, drama merunjuk pada lakon realis yang sama sekali tidak dimaksudkan sebagai keagungan yang tragis, tetapi tak dapat dimasukkan ke dalam kategori komedi. Lebih jauh, bahwa drama hanyalah merupakan ”lakon” --yang dapat dipergunakan sebagai alat oleh sekelompok orang untuk melakonkan tokoh-tokoh tertentu dihadapan kelompok teman-teman mereka... Unsur yang kedua adalah hadirnya penonton. Novel dan puisi hanya dapat memikat pembaca yang solider saja, sang dramawan harus selalu membayangkan sekelompok penonton dalam mata hatinya sewaktu ia menulis.6
7.”Oxford Dictionary” menyebutkan, bahwa drama merupakan suatu susunan prosa atau syair. Ia digubah sedemikian rupa untuk tujuan pementasan. Sedangkan cerita dalam pementasan itu berhubungan dengan adanya dialog dan tindakan yang disertai dengan gerak dan isyarat, kostum, dan pemandangan yang menyerupai kehidupan nyata, sebuah lakon.7
8.Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala apa yang terlihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar/penonton.8
9.Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama (Brander Mathews)9
10.Drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan action.(Ferdinand Brunetierre)10
11.Drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak (Balthazar Verhagen)11.
12.Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience) (John E. Dietrich)12
13.Drama mengandung arti kejadian, risalah, karangan.13
14.Boen S. Oemarjati menyebutkan bahwa drama sama dengan lakon. Lakon pada umumnya dalam bentuk tertulis yang disebut naskah
15.Drama adalah satu kesatuan dalam teater. Drama bukan ”sesuatu” tetapi sebuah peristiwa, berlangsung dalam waktu yang nyata dan mengambil tempat yang nyata14
16.Sebagai sastra lisan, Drama adalah teater.15
17.Jerzy Grotowski menyebutkan naskah per se adalah bukan teater, dan baru menjadi teater setelah dipakai oleh aktor, yaitu melalui intonasi, asosiasi suara-suara dan musikalitas bahasa itu sendiri.16
18. Martin Esslin menyimpulkan bahwa drama adalah ”fiksi yang diperagakan” (“enacted fiction”)17
Menurut Robert Cohen18, Drama (play) di bagi dalam dua pandangan. Yakni, durasi dan genre. Durasi di bagi dalam dua bagian, durasi panjang (full length play), dan durasi pendek (short play). Durasi panjang biasanya sekitar dua hingga empat jam. Durasi ini terdapat pada drama masa Renaissance. Sedangkan durasi pendek sekitar dua puluh menit hingga satu jam. Contoh Drama Ayahku Pulang karya Usmar Ismail, Pinangan karya Anton Pavlovich Chekov

Unsur Drama dan Teater
Drama merupakan karya Sastra. Unsur yang dimilikinya adalah Tema (dan Amanat), Plot/Alur, Karakter/Penokohan dan Latar atau Setting. Unsur ini juga dapat di dukung oleh penulis naskah. Melalui pengenalan tentang penulis naskah, maka seseorang dapat mengenali lebih jauh suatu drama
Teater merupakan karya (Seni) pertunjukan. Unsur yang dimilikinya dalam paham yang modern, meliputi aktor dan Sutradara. Dalam pemahaman yang tradisional, dapat pula ditambahkan unsur nyanyian, tarian, dan lelucon. Unsur artistik merupakan bagian lain yang penting dalam teater.

Bersambung ke Pertemuan 2

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Terima kasih atas perkuliahan online sekarang masih saya pelajari.

Rr. Hj. Ariesza Permata
052134206

Kampung Budaya Arek mengatakan...

ya,secara bertahap pembelajaran ini kita lakukan. Selanjutnya dapat bertanya,menyampaikan pemikiran,dan mengirimkan tugas perkuliahan

Andy Cilik mengatakan...

kuliah online asik juga,,