Minggu, 19 Oktober 2008

Catatan Minggu-1/STOP BULLYING

Hari ini, puluhan pelajar di Jawa Timur mengekspresikan dirinya melalui poster, foto, puisi dan musik yang berkenaan dengan kekerasan di sekolah. Sungguh, suatu peristiwa yang jarang terjadi. Para siswa diberi kebebasan untuk menyatakan pengalaman, pemikiran dan pendapat mereka tentang kemungkinan adanya kekerasan di sekolah. Barangkali, diantara kita merasakah bahwa kekerasan di sekolah tidaklah merupakan persoalan yang penting. Karena, disadari pula bahwa tindakan apapun di sekolah merupakan konsekuensi dari proses belajar mengajar.
Namun demikian, bisa pula kita terperangah, bahwa kekerasan di sekolah sudah menjadi "tradisi" dan kebiasaan yang bukan lagi "barang aneh". Mengapa? Penerapan disiplin di sekolah dengan segala aturannya merupakan konsekuensi bagi warga sekolah yang harus diikuti. Karena dia merupakan disiplin dan penerapan disiplin, maka apapun boleh dilakukan para pengelola sekolah. Misalnya, menjemur siswa di tengah lapangan yang panas terik, menyuruh siswa berdiri satu kaki di depan kelas sementara pembelajaran terus dilakukan, menjewer, menampar, menendang dan sejenisnya pada para siswa yang tidak memenuhi aturan dan disiplin.
Sekilas, penerapan aturan dan disiplin bisa dipandang suatu tanggungjawab sekolah. Tetapi, didalamnya tersembunyi ketidaksadaran bahwa para siswa yang manusia "kecil" itu mengalami berbagai gangguan yang dapat merusak masa depan mereka. Kepribadian yang tertekan, jiwa yang terhambat pertumbuhannya, sakit hati sehingga melahirkan dendam, bukan merupakan pintu gerbang yang dinamis bagi masa depan siswa. Memang, tidak semua siswa memiliki kemampuan melakukan respon positif terhadap langkah-langkah pembelajaran. Namun demikian, semua siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri, jika mereka diberi kesempatan dan secara bertahap dapat dilakukan sesuai dengan kapasitasnya. Kita --bagaimanapun juga, harus menyadari adanya perbedaan kapasitas dari masing-masing siswa. Untuk itu, perlakuan terhadap mereka juga berbeda.
Mari kita renungkan...
Autar

1 komentar:

Dr. suyatno, M.Pd. mengatakan...

Log bagus. Selamat ya... Juga kunjungi Blog Bahasa Indonesia di www.lidahbhs.blogspot.com. Teruslah berkarya. Bravo!