Rabu, 26 November 2008

Dramaturgi I-7

DRAMATURGI I
Pertemuan 7

Dramaturgi di lingkungan Pendidikan:
Anak-anak, Remaja dan Mahasiswa

• Anak-anak
• Drama anak-anak, drama yang dimainkan anak-anak ini memiliki beberapa ciri:
A. Drama disesuaikan dengan kecenderungan anak. Dunia bermaian anak dapat disetarakan dengan perilaku anak
B. Pilihan anak-anak –dan bukan pilihan orang tua atau dewasa, merupakan bentuk ungkapan yang didahulukan
C. Kebebasan dalam berinteraksi di dorong pada pilihan yang bersifat tuntunan, dan pembedaan yang baik dan buruk dengan segala dampak yang ditimbulkannya

• Remaja/SMP/SMU/MTs/MA
• Drama remaja, drama yang dimainkan kalangan remaja ini memiliki beberapa ciri:
A. Sesuai dengan kecenderungan sosial, psikis, dan fisik remaja
B. Bahasa gaul dan bahasa keseharian yang mendorong kreatif siswa harus didahulukan
C. Pilihan kalangan remaja harus mendapat bimbingan yang mengarahkan pada pendewasaan dirinya

• Mahasiswa
• Drama mahasiswa, drama yang dimainkan kalangan perguruan tinggi, memiliki beberapa proposisi:
A. Kemampuan berpikir dan menjadikan drama memiliki wacana yang sesuai dengan perkembangan nilai-nilai kemanusiaan yang ada, dan memerlukan proses eksplorasi bersama dalam pencapaian gagasan-gagasan yang spesifik dalam memahami suatu persoalan.
B. Konsep dramatik yang lebih luas merupakan tuntutan yang tak bisa dihindari. Segalam macam bentuk dramatik maupun teateral, bukan persoalan yang baru, tetapi persoalan yang bersinergi dengan proses kreatif yang berlangsung
• Dramaturgi di lingkungan pendidikan, bagaimanapun juga harus mengikuti arah yang tegas dalam upaya mencerdaskan kehidupan. Jadi, bukan berarti serba boleh, dan asal jadi. Justru di lingkungan pendidikan tersebut, peningkatan kualitas karya-karya drama maupun teater di bentuk sedemikian rupa, sehingga teater di luar lingkungan pendidikan dapat melakukan proses belajar.

Ringkasan
Pembedaan masing-masing wilayah usia dalam dramaturgi bukan berarti terjadi suatu perubahan signifikan dalam Dramaturgi tersebut. Perbedaan tersebut hanyalah suatu kesadaran terhadap adanya perkembangan fisik, sosial, maupun psikologis dan filosofis. Bagaimana pun juga, upaya penerapan drama sangat berkaitan dengan perkembangan dan pengalaman hidup manusia. Usia anak-anak tentulah berada dalam konteks yang lebih sederhana. Anak-anak yang masih dalam suasana dan perkembangan tubuh untuk bermain, lebih mendapatkan prioritas utama. Sedangkan drama di sekolah menengah merupakan proses pematangan usia menuju dewasa. Pemahaman drama pun mengikuti perkembangan pola pikir yang tersedia atau yang memingkinkan bagi kalangan usia sekolah menengah atau remaja. Sedangkan drama di lingkungan mahasiswa, tentu berhadapan dengan pola pendidikan yang lebih kompleks, namun memiliki berbagai substansi intelektual atau keilmuan yang sesuai dengan masing-masing kebutuhan mahasiswa.

Topik Diskusi
1. Bagaiaman pendapat anda tentang drama untuk kebutuhan pendidikan. Cobalah indentifikasi kebutuhan tersebut untuk usia anak-anak, remaja atau sekolah menengah, dan mahasiswa
2. Jelaskan pendapat anda tentang keadaan drama untuk kalangan anak-anak, remaja dan mahasiswa.
3. Apakah anda sepakat dengan adanya penjenjangan usia dalam drama. Bila anda sepakat, jelaskan pendapat anda. Dan, bila tidak sepakat, jelaskanlah pendapat anda


Bersambung ke Pertemuan 8

Tidak ada komentar: