Rabu, 26 November 2008

Dramaturgi I-8

DRAMATURGI I
Pertemuan 8

Seni Peran
• Seni Peran atau sering juga disebut akting (acting) sama tuanya dengan keberadaan teater.
• Seni peran atau acting, dalam kamus berarti proses, cara, perbuatan memahami perilaku yang diharapkan dan dikaitkan dengan seseorang.
• Menurut Yapi Tambayong, seni peran atau acting adalah suatu pekerjaan, bukan sekedar kegiatan. Ia harus menjadi pegangan aktor sejak dini.
• Kesadaran Estetis: Kebenaran realitas diri aktor di atas realitas alami menentukan dorongan keindahan untuk diekspresikan
• Kesadaran Etis: Menerima pikiran hakiki dari yang maha kuasa
• Kesadaran Ekonomis: suatu usaha, upaya, pekerjaan dari ikhtiar kemanusiaan
ETIS





ESTETIS EKONOMIS

• Teater dapat disaksikan dengan adanya seseorang maupun sekelompok orang yang berbuat, bertindak, berperilaku, bergerak, dan berperan untuk suatu tujuan, atau mempertunjukkan karakter atau penokohan tertentu, maupun mempersonifikasikan kehidupan, itulah sang aktor.
• Aktor yang baik menurut WS Rendra (1982: 1) adalah yang bisa menjelmakan perannya dengan hidup sekali. Artinya, seorang aktor dapat meyakinkan orang lain atas peran yang dimainkannya. Misalnya, ketika seseorang memerankan petani, maka ia mampu meyakinkan orang lain bagaimana cara memegang cangkul, berbicara, maupun mengungkapkan cara-cara bertani secara meyakinkan. Inilah yang dimaksudkan dengan prinsip dari seni peran, acting is believing.
• Azas Seni Peran

Non realistik

Asas-asas
Seni Peran
Ekstrospeksi
Realistik
Introspeksi
Retrospeksi

• Dengan perkataan lain, seperti disebutkan oleh Richard Boleslavsky, seseorang memerankan suatu peran merupakan proses kehidupan sukma manusia yang menerima kelahirannya berkat seni. Semua panca indera diaktifkan untuk melakukan berbagai penggalian atau penjelajahan, pencarian, dan investigasi, sehingga suatu peran benar-benar menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan yang dijalani manusia.

6 Ajaran Seni Peran Richard Boleslavsky
1 Konsentrasi atau Pemusatan Pikiran
• ”Pendidikan” Tubuh
• Pengembangan Intelektual dan Kebudayaan
• Pendidikan dan Latihan Sukma

2 Ingatan Emosi
• Ingatan terhadap gejolak jiwa yang berkembang

3 Laku Dramatis: Ekspresi Emosi
Hukum Trisesa: Hukum Alam yang terdiri dari:
• Leitmotif (Ide Pokok)
• Bagian-bagiannya
• Perwujudannya dalam Ketunggalan yang Menyeluruh

4 Pembangunan Watak
• Menelaah Struktur Psikis Peran
• Memberikan Identifikasi
• Mencari Hubungan Emosi dengan Peran
• Penguasaan Teknis
5 Observasi atau Pengamatan
• Menjelalajahi Segala Kemungkinan Pemeranan
6 Irama
Tiga Bahan Aktor
• Mimik : Pernyataan/Perbahan Raut Muka
Disebut juga bertipe Primer
• Plastik : Cara Bersikap dan Pergerakan Anggota
Badan
Disebut juga Bertipe Dramatis
• Diksi : Cara Penggunaan Suara/Ucapan
Di sebut juga Bertipe Individual

Aktor sebagai Pencipta
• Teori Tujuan Berperan
Teori Ilusi
Teori Interpretasi
• Aliran Metode Berperan
Emosional
Intelektual

Tahapan Pelatihan Aktor Teater, Film dan TV

• Kemampuan ekspresi
a. Aktor dan dirinya serta kehidupan sehari-hari
b. Aktor dan gestur
c. Pemusatan pemikiran dan relaksasi
d. Aktor dan Suaranya
e. Aktor dan Artikulasinya
f. Aktor dan Lingkungannya

• Kemampuan analisa
a. Aktor dan pikirannya
b. Ritme
c. Melodi
d. Aktor dan Naskah
e. Struktur adegan

Ringkasan
Seni peran merupakan bagian terpenting dalam teater. Pendekatan Boleslavsky hanya merupakan salah satu contoh dalam menerap-kan langkah berperan. (Dalam pertemuan selanjutnya kita akan membicarakan pendekatan dan langkah yang lain). Pemeranan di Televisi dan Radio memiliki perbedaan signifikan dengan pang-gung. Hal ini disebabkan oleh media berperan yang berbeda. Na-mun demikian, yang terpenting bagi pemeran adalah mempersiap-kan dirinya secara maksimal dan optimal melalui langkah-langkah yang sesuai dengan peran yang akan dimainkannya.

Topik Diskusi
1. Apakah yang anda pahami tentang Seni Peran?
2. Sebutkan unsur-unsur yang anda butuhkan bila anda hendak memerankan suatu peran dalam sebuah pertunjukan Teater
3. Cobalah perhatikan suatu peran yang dimainkan oleh aktor di teater. Bagaimana pendapat anda, dan apakah mereka telah menguasai langkah-langkah berperan yang ditawarkan Boleslavsky?
4. Apakah yang anda lakukan agar anda dapat melakukan pemusatan pikiran?
5. Bagaimana perbedaan seni peran panggung dengan Televisi maupun Radio? Jelaskan kelebihan dan kekurangannya!


Bersambung ke Pertemuan 9

Tidak ada komentar: